in

“PHASE/OUT” Pameran Tunggal Alfredo Esquillo Jr di Tirtodipuran Link

gnews piknikdong
Bagikan:

Foto-foto lama yang diolah ulang lalu kemudian diintegrasikan ke dalam konteks zaman modern tentunya akan memiliki hubungan silang, yang berasal dari dua fase serta identitas yang berbeda.

Pameran tunggal Alfredo Esquillo Jr. dengan titel Phase/Out ini menyadur alur cerita yang berasal dari lukisan berjudul “MaMcKinley”, sebuah karya lukisan dari Esquillo yang sudah berusia satu dekade lebih.

PHASEOUT
PHASEOUT

Narasi tumpang tindih dari “MaMcKinley” menyoroti sebuah peristiwa sejarah yang disatukan dari potongan-potongan elemen yang berbeda; apakah itu elemen waktu, karakter , ataupun simbolisme – yang bertujuan untuk mengacaukan plot dari sebuah cerita lawas.

“MaMcKinley” menggambarkan Presiden McKinley sebagai sosok ibu, yang mengasuh anak berkewarganegaraan Filipina. Fitur mengerikan dari tangan McKinley digambarkan menyerupai cakar elang, simbol identitas Amerika, dengan segala motif ganasnya yang ditutupi oleh kepentingan yang seakan-akan nampak baik.

Lebih lanjut lagi dan masih terkait dengan narasi tumpang tindih, sebuah karya Esquillo dari tahun 2008 dengan judul “Siyam Siyam” memanifestasikan sebuah foto tua dengan karakter kembar siam berwajahkan dua figur yang saling MaMcKinley, 2001, oil on canvas, 119,38 x 87,63 cm bertentangan dalam sejarah revolusi Filipina – Bonifacio dan Aguinaldo.

[artikel number=3 tag=”event”]

Bonifacio adalah representasi dari radikalisme kelas bawah dan Aguinaldo mewakile reformisme elit, yang menyebabkan konflik internal dalam kegiatan revolusi- sebuah faksionalisme yang masih tercemin di Filipina bahkan hingga saat ini.

Seakan diisyaratkan oleh tiga kaki milik salah satu karakter dalam “Siyam Siyam”, maka yang satu mungkin telah menyebabkan kematian yang lain.

Teknik ‘menyuntikkan’ foto arsip dengan narasi yang didasarkan pada sejarah kolonial Filipina ini merupakan tindak pengungkapan lebih jauh terkait kebenaran yang abu-abu dari peristiwa-peristiwa sejarah semacam itu.

Relevan dengan arahan politik dan ingatan akan tindak opresi dalam sejarah negara- Filipina, Phase/Out merujuk kepada penyingkapan dari bagian-bagian tulisan serta interpretasi sejarah filipina yang bergema dengan banyak keriangan maupun kontroversi.

Pemikiran-pemikiran yang mendasari tema Phase/Out ini kemudian dibagi ke dalam 11 buah karya seni yang dipamerkan secara bersamaan dalam pameran tunggal pertama Esquillo di Indonesia ini.

Phase/Out 1 sampai dengan Phase/Out 5 merupakan titel dari 5 buah karya lukisan di atas kanvas Esquillo, sementara akan ada pula 6 buah karya dengan medium aluminium (merupakan hasil kolaborasi antara Esquillo dengan seniman Filipina bernama Anthony Victoria) berjudul Phase/Out 6 sampai dengan Phase/Out 11.

Karya yang akan dipamerkan:

Karya lukisan di atas kanvas (5 buah karya, dengan judul Phase/Out 1 sampai dengan Phase/Out 5) Phase/Out 1 adalah komentar Esquillo mengenai pondasi sejarah Filipina – bagaimana orang-orang Filipina sangat dipengaruhi dan berada di antara pusat kekuatan hegemonik timur serta barat; dan tentunya janji kedua kubu tersebut akan kehidupan yang lebih makmur.

Sementara dalam Phase/Out 2, Esquillo mengedepankan konsep “Pusong Pinoy” (the heart of the Filipino) yang dirusak serta telah diganti dengan yang sesuatu yang tampaknya palsu dan tidak tulus.

Pada Phase / Out 4, Esquillo mengemukakan contoh lain dari bentuk perusakan. Gambar kembar di “Phase / Out 4” dipisahkan oleh pistol kaliber 45 yang mewakili diferensiasi senjata antara penduduk asli Filipina dan senjata api penjajah.

Karya etsa pada medium aluminium, hasil kolaborasi antara Alfredo Esquillo Jr. dengan Anthony Victoria (6 buah karya, dengan judul Phase/Out 6 sampai dengan Phase/Out 11)

Karya-karya aluminium Phase/Out ini menampakkan efek terbakar serta nostalgia yang sama, dengan menampilkan latar belakang perang dan konflik yang penuh gejolak. Bom serta senjata api menjadi objek sentral dalam karya-karya aluminium ini, sebagai cara Esquillo dalam menampilkan latar belakang (serta implikasi/akibat) dari perang dan konflik yang penuh gejolak.

Narasi tumpang tindih Phase/Out bertitik berat pada rekonstruksi peristiwa masa lalu. Rekonstruksi aspek sejarah yang sangat kaya serta inspirasi dari masing-masing karya dalam pameran ini menghadirkan keriuhan yang membingungkan dan juga kisah-kisah yang dipamerkan dengan sedemikian terampil oleh Esquillo sehingga terkesan sebegitu nyata.

Seperti yang diperlihatkan secara melimpah oleh Esquillo, identitas sebuah negara (serta warganya) dapat bermetamorfosis dan dinegosiasikan secara berkelanjutan melalui berbagai interaksi berulang dengan pihak eksternal lain.

Sifat kolektif identitas seseorang ini secara konstan didefinisikan (dan terus didefinisikan ulang) melalui simbol-simbol umum yang ‘diutak-atik’ dalam setiap foto, wacana, dan praktik lama.

Sama adilnya dengan penduduk Filipina yang pada akhirnya dapat menerapkan budaya yang dipaksakan kepada mereka oleh pihak luar, maka menjadi pantas pula apabila mereka juga harus melepaskan/mengambil jarak dari penerapanpenerapan budaya luar tersebut. Pada akhirnya, Phase/Out merupakan usaha untuk menyalakan semangat untuk menyeimbangkan antara ambisi dengan harapan bagi seseorang.

Pameran akan berlangsung pada :

Tanggal Pembukaan / Jam: 30 November 2019 / 19.00 WIB
Durasi Pameran: 30 November 2019 s/d 12 Januari 2020
Lokasi Pameran: Tirtodipuran Link (Galeri I), Jl. Tirtodipuran No. 50, Yogyakarta.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 4

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.