in

Srikandi di Balik Kemudi: Perempuan Indonesia Bisa Jadi Masinis KAI, Saat ini Ada 3 Masinis Perempuan

gnews piknikdong
Bagikan:

Piknikdong.com, News – Sebagai salah satu ujung tombak dalam operasional kereta api, profesi masinis memiliki daya tarik tersendiri dan banyak diminati para pencari kerja.

Advertisements

Profesi ini menuntut kondisi fisik yang selalu prima, keahlian tinggi dalam mengoperasikan lokomotif, fokus dan konsentrasi yang tajam, serta pemahaman mendalam tentang aturan operasional perkeretaapian.

Menggenggam Kemudi KA, Perempuan Bisa Menjadi Masinis KAI
Menggenggam Kemudi KA, Perempuan Bisa Menjadi Masinis KAI, photo: KAI.id

Untuk mencetak seorang masinis handal, ada proses seleksi dan pelatihan yang kompleks di baliknya.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) pun sangat memperhatikan hal ini dengan menyediakan pendidikan khusus bagi para calon masinis guna membentuk SDM yang berkualitas.

KAI memberikan pelatihan bagi calon masinis di dua pusat pendidikan unggulannya, yaitu Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi di Bekasi dan Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo di Yogyakarta.

“Lokasi pendidikan bagi calon Masinis terdapat di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BP-TP) “Sofyan Hadi” Bekasi untuk sarana berpenggerak listrik dan Balai Pelatihan Teknik Traksi (BP-TT) “Darman Prasetyo” Yogyakarta untuk non listrik,”

ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Advertisements

Anne menjelaskan bahwa profesi masinis memegang peranan krusial dalam setiap perjalanan kereta api.

Mereka bukan hanya sekadar mengendalikan lokomotif, tetapi menjadi garda terdepan yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keselamatan operasional seluruh sistem perkeretaapian.

“Mereka bertanggung jawab untuk mengoperasikan kereta dengan penuh keahlian serta paham akan semboyan tentang perkeretaapian, menjaga jadwal perjalanan sesuai kecepatan yang telah ditentukan, dan memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan aman bagi pelanggan,”

tambah Anne.

Anne menjelaskan bahwa perjalanan untuk menjadi seorang masinis ternyata jauh lebih menantang dari yang dibayangkan, karena harus melalui proses panjang dan kompleks.

Langkah pertama adalah mengikuti seleksi rekrutmen KAI yang sangat kompetitif, di mana calon masinis harus bersaing dengan puluhan ribu pelamar dalam tahapan seleksi yang ketat dan penuh tantangan.

“Setelah lolos dari seleksi rekrutmen dan sudah menjadi calon pekerja tidak serta merta langsung menjadi masinis.

Calon pekerja harus menempuh pendidikan dengan total waktu sekitar 8 bulan.

Pada masa pendidikan, calon pekerja akan dipersiapkan baik ilmu maupun fisik agar kedepannya dapat menjalankan tanggung jawab sebagai masinis dengan terampil dan sesuai aturan,”

jelas Anne.

Anne menambahkan bahwa setelah lolos dari tahap rekrutmen, calon masinis harus mengikuti serangkaian pendidikan intensif.

Ini dimulai dengan Program Pembentukan Pribadi Efektif (PPE) selama dua minggu, diikuti oleh Diklat Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pratama selama 2,5 bulan.

Mereka juga harus menjalani praktik di Dipo selama satu bulan, praktik Langsir selama dua bulan, dan praktik Dinas KA selama satu bulan.

Advertisements

Setiap tahapan diklat disertai ujian akhir, di mana para peserta wajib lulus dan mendapatkan sertifikat sebagai bukti kelulusan.

Setelah menyelesaikan rangkaian diklat yang panjang dan berhasil lulus, pekerja tersebut akan melanjutkan perjalanan kariernya ke jenjang-jenjang berikutnya, yang meliputi:

1. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Pratama

Untuk menjadi ASP Tingkat Pratama ini akan ada tes lagi hingga Ia mendapatkan tanda kelulusan.

ASP Tingkat Pratama ditugaskan sebagai Asisten Masinis yang membantu tugas Masinis dalam dinas KA serta sebagai Masinis yang ditugaskan untuk Langsiran dengan pendampingan.

ASP Tingkat Pratama harus menjalani 2.000 jam perjalanan KA hingga ia bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya.

2. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Muda

Setelah menjalani tahapan di ASP Tingkat Pratama, sang Masinis akan melalui serangkaian tes dan diklat lagi.

Setelah lulus baru ia akan menjalani 8.000 jam perjalanan KA sebagai pimpinan perjalanan yang mengoperasikan KA secara reguler maupun langsiran.

3. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Madya

Setelah menjalani tahapan di ASP Tingkat Muda, Masinis akan menjalani tes dan diklat lagi untuk ke tahap berikutnya.

ASP Tingkat Madya bisa membutuhkan waktu 1 tahun 11 bulan atau lebih menyesuaikan pelaksanaan Diklat ASP Muda dan pelaksanaan sertifikasi.

4. ASP Tingkat Madya sama persis tugasnya dengan masinis muda namun bisa ditugaskan sebagai penyelia atau instruktur

Pendidikan dan pelatihan yang ditempuh juga tidak serta merta semudah yang dibayangkan.

Seorang calon Masinis harus lulus dan memiliki tanda lulus pendidikan dan pelatihan Awak Sarana Perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya.

Tidak hanya itu, calon Masinis juga harus lulus uji kecakapan sebagai awak sarana perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya.

“Ketatnya persyaratan untuk menjadi masinis tidak membuat profesi ini hanya diisi oleh laki-laki.

KAI juga membuka kesempatan bagi para srikandi Indonesia untuk berkarir, sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kesetaraan gender dalam dunia kerja.

Saat ini, sudah ada tiga perempuan yang berkarir sebagai masinis di KAI,”

tutup Anne.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 0 / 5. Jumlah 0

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.