in ,

Pasar Keroncong Kotagede 2019, Keroncong Tak Kunjung Padam Siap Digelar!

gnews piknikdong
Bagikan:

Pasar Keroncong Kotagede 2019 kali ini mengusung tema “Keroncong Tak Kunjung Padam” dan siap digelar pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019.

Panggung Kadusan, Panggung Sopingan, dan Panggung Kajengan bakal menghibur siapapun yang datang di Pasar Keroncong Kotagede 2019 ini. Dengan 3 panggung spektakuler tersebut bakal ada banyak penampil menarik, seperti Orkes Pasar Keroncong Feat Brian Prasetyoadi, OK Madusari Feat Subarjo HS, OK Zigma (Solo), Sri Rejeki, Keroncong Pemuda Kekinian (Salatiga), OK Svarama (Semarang), OK Serenade (Klaten), OK X-Bening, Keroncong Akar 8, OK Sakenake, OK Lintang Kanistha, OK Irama Kasih, OK Adi Gita Gama dan Komunitas Keroncong Nusantara.

Press Conference Pasar Keroncong 2019, Photo : Andri
Press Conference Pasar Keroncong 2019, Photo : Andri

Untuk jadwal lengkap dan rundown pasar keroncong 2019 sudah kita bahas sebelumnya ya.

Nah, perlu diketahui, ditahun 2019 ini, kali pertama Pasar Keroncong tidak menempatkan panggung tepat di depan pasar Kotagede sehubungan dengan adanya perbaikan jalan yang sedang berlangsung.

Denah Pasar Keroncong Kotagede 2019 Terbaru
Denah Pasar Keroncong Kotagede 2019 Terbaru

Pemilihan tempat di Kotagede ini bukan tanpa alasan lho! Musik keroncong sudah dimainkan di Kotagede sejak tahun 1930 dengan adanya OK Terang Bulan. Pada periode setelahnya ada grup OK Keluarga yang seluruh personilnya merupakan keluarga dari Subarjo dan OK Cahaya Muda.

Pada tahun 1960 para pemain keroncong menggunakan jas ketika tampil. Tidak seperti sekarang yang lebih beragam tampilan ketika diatas panggung. Subarjo juga mengakui pada tahun 60-an para pelaku keroncong mengenakan jas saat tampil.

[artikel number=3 tag=”event”]

Musik keroncong di Kotagede terus berkembang mulai dari jumlah pemain, penampilan maupun musikal keroncong yang dulunya memainkan bentuk klasik lama. Lalu pada tahun 2000 sudah ada sekitar 17 grup Keroncong di Kotagede.

“Di Kotagede tahun 2000, kurang lebih ada 17 grup keroncong yang aktif.

Sejak dulu meskipun sudah ada banyak grup keroncong, orkes keroncong di Kotagede selalu kekurangan pemain depan atau yang dimaksud disini adalah pemain biola, flute dan vocal”,

Terang Subarjo sebagai salah satu legendaris di dunia keroncong.

Usia keroncong di Kotagede beriringan dengan usia Kemerdekaan Indonesia yang menua tetapi selalu memuat semangat muda dalam pelestariannya.

M Natsir selaku penggagas musik keroncong di Kotagede, Photo : Andri
M Natsir selaku penggagas musik keroncong di Kotagede, Photo : Andri

Tidak hanya menjalankan niat mulia melestarikan keroncong, pada tahun 2015 bersama rekan-rekan, M Natsir selaku penggagas musik keroncong di Kotagede menginisiasi Pasar Keroncong sebagai dokumentasi nyata perkembangan musik keroncong Indonesia.

“Orang bisa bilang keroncong yang asli tu begini atau begitu, lah siapa yang tau pertama kali keroncong pake biola atau pake flute?

Cuma kita aja yang nggak tau prosesnya.

Nah makanya Pasar Keroncong ini termasuk mendokumentasikan proses sejarah perkembangan keroncong dari tahun ke tahun.

Dokumentasinya jelas, ada videonya ada fotonya ada pemainnya yang bisa dijadikan data sekaligus sumber sejarah yang otentik di setiap tahun”,

Jelas Natsir.

Melihat potensi dan perkembangan musik keroncong di Kotagede yang ada, masyarakat Kotagede bersama M Natsir mengembangkannya menjadi seni pertunjukan yang dikemas sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati sekaligus menginspirasi khalayak luas.

“Berbicara tentang Pasar Keroncong, sebenarnya kita berbicara tentang seni pertunjukan.

Kita membuat semacam ruang, ya ruang berkomunikasi, ruang berekspresi, maka musik keroncong jadi bermacam-macam.

Ono 2 cong iki, cong iki, cong macem-macem (ada cong ini, cong ini, bermacammacam cong)

Karena kesenian keroncong itu bagian dari produk budaya yang memang harus berkembang.

Ra mungkin arep mainstream terus, kenyataannya nek mainstream terus yo ra payu.

(tidak mungkin mau terusmenerus mainster, kenyataannya kalau mainstream terus ya tidak laku)”.

Tambah Natsir.

Keroncong sebagai musik yang diakui di Indonesia sebenarnya sudah enak dinikmati tetapi dengan dikemas lebih baik di Pasar Keroncong Kotagede ini maka akan lebih banyak masyarakat umum yang tertarik dan menikmati musik yang memang sudah enak dinikmati.

“Bahasa kita itu sebenarnya mengemas.

Keroncong ini sakjane (sebenarnya) sudah enak dinikmati tapi kalo kemasannya ngawur bakal buat orang nggak tertarik.

Justru kita membranding keroncong dengan kemasan yang bener-bener kita garap serius buat menarik orang menikmati musik yang memang sudah enak dinikmati ini.

Selama ini nggak sedikit yang menganggap keroncong sebagai musik ecek-ecek. Makanya kita garap nggak main-main.

Kita sebarkan di media ben cah-cah enom do teko (biar anak-anak muda datang).

Nyatanya ketika anak muda yang datang, mereka juga takjub dan bangga punya musik yang istimewa ini terus menghidupkan kesenian keroncong ini di daerahnya masing-masing”

Imbuh Natsir.

Pelestarian dan pendokumentasian sejarah perkembangan keroncong pada akhirnya memang bukan tugas satu kelompok atau penggagas musik keroncong di Kotagede saja. Siapapun yang datang dan merekam menggunakan perangkat apapun termasuk gadget yang dibawa para penikmat keroncong juga merupakan usaha merekam sejarah perkembangan keroncong di
Indonesia.

“Semua yang nonton terus update status nganggo ponsel e dewe-dewe (menggunakan telepon genggamnya masing-masing)

itu juga termasuk ikut mencatat proses sejarah berkembangnya produk budaya kesenian keroncong yang kita punya ini sebenarnya”

Pungkas Natsir.

Selamat datang menyusuri keindahan gang-gang kecil Kotagede dengan warna-warni interaksi manusianya. Selamat menikmati pertunjukan Pasar Keroncong Kotagede 2019 “Keroncong Tak Kunjung Padam”, syukur-syukur ikut serta mendokumentasikan sejarah perkembangan keroncong di kawasan bersejarah.

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 6

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.