in ,

Kita Muda Kreatif di masa pandemi: Pakai Maskermu, Dukung Budayamu!

gnews piknikdong
Bagikan:

Pandemi COVID-19 memberikan dampak buruk pada sektor budaya dan kreatif.

Adanya larangan bepergian dan kegiatan mengumpulkan massa serta melakukan kegiatan-kegiatan komersial yang “tidak penting” membuat pariwisata untuk sementara dibatasi, konser-konser dan kegiatan-kegiatan live dibatalkan; dan permintaan produk-produk budaya menurun, sehingga secara  drastis mengurangi peluang pendapatan bagi para seniman dan mereka yang bekerja di sektor kreatif.

Pakai Maskermu, Dukung Budayamu-min
Sc : Teaser Gelar Karya Masker Kain Tradisional (youtube)

Merespons krisis ini, UNESCO Jakarta sejak Maret 2020 memfasilitasi serangkai pelatihan bisnis secara virtual, untuk mendampingi sekitar 400 wirausaha muda dari Jawa Tengah, Jogjakarta, Kota Tua Jakarta, Toba, dan Bali untuk mengatasi masa-masa sulit ini.

Salah satu kegiatan yang digagas adalah kegiatan “Kampanye Pakai Masker Kain Tradisional” yang secara khusus diprakarsai guna mendukung wirausaha muda yang bekerja di sektor tenun tradisional dan fesyen untuk memberikan mereka alternatif peluang pendapatan.

Kampanye yang diluncurkan UNESCO Jakarta sejak  Juli 2020 ini, memberikan pemahaman mengenai sejarah dan signifikansi budaya kain tradisional, serta pelatihan secara langsung tentang mengembangkan cerita produk dan menjahit masker berkualitas.

Antara Agustus dan September, kampanye ini kemudian memberikan penugasan pada para peserta untuk mendesain dan membuat masker mereka sendiri, kemudian membuat foto dan pesan yang menarik untuk diunggah di media sosial.

Digelar oleh UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia, kampanye ini merupakan bagian dari proyek “Creative Youth at Indonesian Heritage Sites” yang didukung oleh Citi Foundation.

Tujuannya membangun kapasitas 400 wirausaha muda yang tinggal di dan di sekitar empat daerah tujuan wisata utama Indonesia: Borobudur, Prambanan, Kawasan Danau Toba, Bali, dan Kotatua Jakarta.

[artikel number=3 tag=”event”]

Proyek ini bermaksud membangun keterkaitan antara situs warisan budaya dan mata pencaharian penduduk sekitar, dengan menyediakan pelatihan-pelatihan bagi para wirausaha muda untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan bisnisnya seraya terus melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya situs tersebut.

Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar bagi kita semua di segenap sektor kehidupan.

Pada saat bersamaan, hal tersebut juga memberi kita kesempatan untuk berpikir secara berbeda dan tetap tangguh.

Segera setelah larangan pergerakan publik dan mengumpulkan massa diumumkan di Indonesia, UNESCO Jakarta segera mengubah bentuk kegiatan workshop dari pertemuan langsung di ruang kelas menjadi daring, memanfaatkan platform media sosial.

Ini memungkinkan kami terus terhubung dengan para wirausaha muda kami dengan lebih sering.

Kampanye Pakai Masker Kain Tradisional ini adalah salah satu dari  hasil pelatihan-pelatihan daring kami.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para wirausaha muda, pakar, dan mentor yang secara antusias terlibat dalam pelatihan-pelatihan ini yang menunjukkan semangat tinggi mereka di masa sukar ini.”

kata Prof. Shahbaz Khan, Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta.

Kampanye ini memberi saya inspirasi untuk membuat masker inovatif mengombinasikan motif batik truntum dengan tema Hari Kemerdekaan Indonesia.

Saya membuat masker ini bersama-sama dengan para pembatik di desa saya untuk membantu mereka selama masa krisis ini.

Apalagi setelah masker tersebut diunggah di Instagram @kitamudakreatif, saya mendapatkan banyak tanggapan dan pesanan.

Sampai akhir Agustus 2020, kami sudah tiga kali memproduksi masker tersebut, untuk merespons pesanan-pesanan baru yang masuk.

Terima kasih pada kampanye ini, saya jadi belajar makna motif-motif batik dan bagaimana mengemas kisah produk saya.

Pendapatan bisnis saya jadi meningkat dan membuat saya mampu membantu ibu-ibu pembatik di desa saya.”

kata Lutfi Koriah Yunani, seorang wirausaha muda dari Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

Masker kain tradisional telah menjadi pilihan alternatif di kala pandem COVID-19.

Masker-masker berbahan kain tradisional ini, seperti tenun endek Bali, ulos Toba, tenun Lombok dan Batik mempunyai kekayaan filosofi dibalik setiap motifnya, sehingga selain sebagai pelindung wajah juga bisa menjadi souvenir dengan nilai seni yang tinggi.

Kami mendukung kegiatan ini, karena selain merupakan upaya pelestarian, kegiatan ini  juga bisa secara positif membantu para perajin kain tradisional di tengah krisis.“

demikian disampaikan Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi  Bali – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, I Made Dharma Suteja.

“COVID-19 sekarang telah mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi, mengubah struktur lembaga keuangan, politik, dan ekonomi global di seluruh dunia.

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh UNDP Indonesia, didukung oleh Citi Foundation, 84% pengusaha muda memilih untuk tetap terhubung dalam jaringan mereka dan menciptakan inovasi.

 Kami melihat bahwa pengusaha muda memainkan peran kunci dalam membangun ekonomi Indonesia di masa depan, dan oleh karena itu, bersama dengan UNESCO Jakarta, Citi berkolaborasi untuk melaksanakan program ini, yang sejalan dengan inisiatif Pathways to Progress dalam membantu lebih dari 500.000 pemuda di seluruh dunia.”

Pungkas Puni A. Anjungsari, Country Head of Corporate Affairs, Citi Indonesia

Jangan lupa saksikan “Pakai Masker Kain Tradisional”  sebuah kampanye membuat masker orisinal menggunakan kain tradisional Indonesia, termasuk ulos, batik, tenun endek, dan tenun Lombok.


Masker-masker hasil karya para wirausaha muda yang mengikuti kampanye ini dapat dilihat di akun Instagram Kita Muda Kreatif (@kitamudakreatif).

Karya para wirausaha muda ini akan ditampilkan di acara Live Virtual Show malam ini, 16 September 2020 jam 18:30 – 20:30 WIB, melalui:

  • Kanal YouTube Kita Muda Kreatif – https://s.id/KitaMudaKreatif
  • Instagram Live Kita Muda Kreatif – https://www.instagram.com/kitamudakreatif/

Seberapa menarik artikel ini?

Klik bintang untuk memberi vote.

Penilaian rata-rata 5 / 5. Jumlah 3

Jadilah yang pertama memberi peringkat disini.

Kami mohon maaf karena posting ini tidak berguna untuk Anda

Biarkan kami memperbaiki pos ini

Beri tahu kami bagaimana kami dapat memperbaiki pos ini?

Yuk gabung channel whatsapp Piknikdong.com untuk mendapatkan info terbaru tentang Wisata, Kuliner, Resep, Event, Musik, Viral, Tips dan hal menarik lainnya. Klik di sini (JOIN)

Penulis : Redaksi

Mengulas tentang ragam informasi menarik yang sedang trending saat ini secara detail dan berdasarkan fakta.